Profil Desa Kranggan
Ketahui informasi secara rinci Desa Kranggan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Mengupas tuntas perannya sebagai sentra industri konveksi rumahan yang dinamis, dinamika ekonomi makloon garmen, dan semangat kewirausahaan masyarakatnya dalam membangun desa produsen.
-
Sentra Industri Konveksi Rumahan
Perekonomian desa didominasi oleh ratusan unit usaha konveksi skala kecil dan menengah yang memproduksi berbagai jenis pakaian, terutama dengan sistem makloon (kontrak jahit).
-
Ekonomi Berbasis Keterampilan dan Jaringan
Keberhasilan industri ini bertumpu pada keterampilan menjahit warga yang merata dan jejaring bisnis yang kuat dengan pemasok bahan serta pemesan dari kota-kota besar.
-
Model Pembangunan Padat Karya
Menjadi contoh nyata bagaimana sebuah desa dapat menciptakan lapangan kerja massal melalui industri manufaktur ringan yang tidak memerlukan modal atau lahan yang besar, melainkan keuletan dan keahlian.

Di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, melodi desa bukanlah kicau burung atau gemericik air, melainkan deru konstan dari ratusan mesin jahit yang bekerja serempak dari balik jendela-jendela rumah warga. Desa ini telah bertransformasi menjadi sebuah "kampung garmen", sebuah pusat industri konveksi yang dinamis, di mana potongan-potongan kain dari berbagai kota diolah menjadi pakaian jadi yang siap dipasarkan ke seluruh nusantara.
Kranggan merupakan simbol dari semangat kewirausahaan dan adaptasi masyarakat perdesaan. Ketika lahan pertanian tidak lagi cukup untuk menopang kehidupan, warganya beralih ke mesin jahit, mengubah keterampilan tangan menjadi mesin penggerak ekonomi yang kuat. Kisah Desa Kranggan ialah tentang bagaimana sebuah desa membangun identitas dan kesejahteraannya, jahitan demi jahitan.
Geografi dan Demografi: Desa Produktif di Jantung Pekuncen
Desa Kranggan terletak di bagian tengah Kecamatan Pekuncen. Posisinya tidak berada di jalur utama lintas provinsi, memberikannya karakter yang lebih fokus pada aktivitas internal. Topografinya cenderung datar, sangat mendukung perkembangan permukiman padat yang juga berfungsi sebagai unit-unit produksi.
Fungsi sebagai desa industri tercermin kuat pada data demografinya. Menurut BPS "Kecamatan Pekuncen dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Kranggan hanya 2,25 kilometer persegi (2,25 km2). Namun wilayah yang relatif kecil ini dihuni oleh 6.950 jiwa pada akhir tahun 2023. Hal ini menjadikan Kranggan sebagai salah satu desa terpadat di kawasannya, dengan tingkat kepadatan mencapai 3.089 jiwa per kilometer persegi. Tingginya kepadatan ini bukan ditopang oleh pertanian, melainkan oleh industri padat karya yang mampu menghidupi banyak orang di lahan yang terbatas.
Sejarah Singkat: Dari Jarum Tangan ke Mesin Jahit Listrik
Transformasi Desa Kranggan menjadi sentra konveksi tidak terjadi dalam semalam. Sejarahnya berawal dari keterampilan menjahit perorangan yang dimiliki oleh beberapa warga. Pada dekade-dekade lalu, beberapa warga mulai menerima pesanan jahitan skala kecil dari pasar-pasar terdekat.
Seiring waktu, reputasi akan hasil jahitan yang rapi dan pengerjaan yang cepat mulai menyebar. Para pedagang atau pemilik merek dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Tanah Abang mulai melirik potensi ini. Mereka datang membawa bahan dan contoh desain, lalu memberikan order pengerjaan kepada warga. Model bisnis inilah yang dikenal sebagai makloon.
Perkembangan ini memicu ledakan jumlah penjahit di desa. Mesin jahit manual perlahan digantikan oleh mesin jahit listrik dan mesin obras yang lebih cepat, mengubah industri rumahan menjadi unit produksi yang lebih serius dan efisien.
Mesin Penggerak Ekonomi: Dinamika Industri Konveksi Makloon
Inti dari perekonomian Desa Kranggan saat ini ialah industri konveksi dengan sistem makloon. Ratusan rumah telah dimodifikasi menjadi bengkel kerja mini, di mana setiap unit usaha memiliki spesialisasi dan kapasitasnya masing-masing.
Beberapa karakteristik utama industri ini:
- Produk yang BeragamPara pengusaha konveksi di Kranggan mampu memproduksi berbagai jenis pakaian, mulai dari kaos oblong, seragam sekolah, pakaian olahraga, kemeja, celana, hingga hijab dan gamis, tergantung pesanan yang diterima.
- Model Bisnis Berbasis KontrakSebagian besar usaha tidak menciptakan merek sendiri, melainkan mengerjakan pesanan dari pihak lain. Mereka fokus pada efisiensi dan kualitas proses produksi (potong, jahit, obras, dan finishing).
- Penyerapan Tenaga Kerja MassalIndustri ini menyerap hampir semua angkatan kerja produktif di desa, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki umumnya terlibat dalam proses pemotongan kain atau logistik, sementara perempuan mendominasi di bagian penjahitan.
"Satu rumah bisa punya lima sampai sepuluh mesin jahit. Kalau ada pesanan besar, kami bisa lembur sampai malam. Semua tetangga di sini rata-rata penjahit, jadi kalau ada yang butuh bantuan tenaga, gampang," ujar seorang pemilik usaha konveksi pada Senin (16/6/2025).
Ekosistem Usaha yang Terintegrasi
Keberadaan ratusan unit usaha konveksi secara alami melahirkan sebuah ekosistem bisnis yang saling mendukung. Di Desa Kranggan, mudah ditemui usaha-usaha penunjang yang tumbuh subur, seperti:
- Toko Perlengkapan JahitMenjual benang, kancing, ritsleting, dan aksesoris garmen lainnya.
- Jasa Servis Mesin JahitPara mekanik lokal yang ahli memperbaiki mesin jahit menjadi figur penting dalam menjaga kelancaran produksi.
- Jasa Sablon dan BordirBeberapa pemuda membuka usaha sablon manual atau bordir komputer untuk melengkapi layanan produksi pakaian.
Ekosistem ini membuat rantai produksi menjadi lebih efisien karena semua kebutuhan dapat dipenuhi di dalam desa itu sendiri.
Tantangan di Industri Padat Persaingan
Di balik deru mesin jahit yang tak henti, industri konveksi di Desa Kranggan menghadapi tantangan yang berat. Persaingan yang sangat ketat menjadi isu utama. Kranggan harus bersaing dengan sentra-sentra konveksi lain di Jawa yang terkadang bisa menawarkan harga lebih murah.
Beberapa tantangan lainnya meliputi:
- Ketergantungan pada Pemberi OrderModel bisnis makloon membuat para pengusaha sangat bergantung pada pesanan dari luar. Ketika pesanan sepi, roda ekonomi desa bisa melambat secara signifikan.
- Tekanan HargaPara pemberi order besar seringkali menekan harga ongkos jahit, sehingga margin keuntungan yang didapat oleh para pengusaha di desa menjadi sangat tipis.
- Kebutuhan Peningkatan KeterampilanIndustri fesyen yang dinamis menuntut para penjahit untuk terus belajar menangani model-model pakaian yang lebih rumit dan bahan yang lebih sulit.
Pemerintah Desa Kranggan, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Budi Santoso, berupaya mendukung warganya melalui program pemberdayaan UMKM, memfasilitasi akses ke lembaga keuangan, dan mendorong terbentuknya asosiasi pengusaha konveksi untuk memperkuat posisi tawar mereka.
Masa depan Desa Kranggan terletak pada kemampuannya untuk berevolusi. Dari sekadar menjadi "tukang jahit", desa ini memiliki potensi untuk naik kelas menjadi "produsen" dengan menciptakan merek lokal sendiri. Dengan memanfaatkan platform digital untuk pemasaran dan terus meningkatkan kualitas, deru mesin jahit di Kranggan bukan hanya akan terus terdengar, tetapi juga akan bergema lebih kuat di pasar garmen nasional.